Selamat Datang...

Dengan segala keterbatasannya, halaman blog ini dibuat sebagai sarana untuk bertukar ilmu, khususnya ilmu statistika dan penerapannya. Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya. Semoga bermanfaat!

Metode Statistika | Statistika | Rata-rata | Median | Modus | Varian | Simpangan baku | Standard Error | Regresi | Polinomial | Regresi Linier | Regresi Berganda | Koefisien Determinasi | Stepwise Regression | Forward Selection | Backward Elimination | Anova | Ancova | Regresi Logistik | Regresi Poisson ...


Monday, February 11, 2013

Simpson's Paradox



Simpson's Paradox, pertama kali diketahui oleh Karl Pearson pada tahun 1899, menyangkut pengamatan mengganggu yaitu adanya hubungan statistik antara dua variabel yang hasilnya TERBALIK dengan memasukkan faktor/variabel tambahan dalam analisis. Sebagai contoh, Anda mungkin melakukan studi dan menemukan bahwa siswa yang merokok mendapatkan nilai yang lebih tinggi, namun, jika Anda menyertakan variabel UMUR, hasilnya menjadi sebaliknya, yaitu dalam setiap KELOMPOK UMUR, merokok memprediksi nilai yang lebih rendah. Jika Anda menambahkan lagi variabel kelompok PENGHASILAN, Anda mungkin menemukan bahwa merokok memprediksi nilai yang lebih tinggi lagi, di setiap kelompok UMUR-PENGHASILAN, dan sebagainya.

Suatu contoh kasus klasik yang menunjukkan Simpson's Paradox terjadi pada tahun 1975, ketika UC Berkeley meneliti bias jenis kelamin pada saat pendaftaran pascasarjana. Dalam penelitian ini, data keseluruhan menunjukkan pelamar laki-laki lebih berpeluang untuk diterima, namun setelah dilihat menurut departemen, data menunjukkan sedikit bias dimana ternyata pelamar perempuan cenderung melamar pada departemen lebih kompetitif/ketat dibandingkan laki-laki.

2 comments:

Unknown said...

menarik sekali, Pak.
Pas dg yang dicari.

Matur nuwun

Anonymous said...

terimakasih pak